BannerFans.com

rynall headnews

Jumat, 31 Juli 2009

my life not perfect


Sering sekali para orang tua beranggapan kalau yang muda tidak boleh angkat bicara, apalagi bila dijadikan seorang pemimpin. Inilah fenomena yang terjadi di kalangan masyarakat kita. Alasannya, karena kurang pengalaman, tidak bisa tegas, pengecut, tidak meyakinkan, tukang rusuh, sulit berkomunikasi, dan berbagai anggapan negatif lainnya. Padahal bila kita mau menelusuri kebun kepemimpinan pemuda, kita akan mendapatkan sesuatu yang belum pernah kita bayangkan. Yaitu, adanya buah-buah harapan yang sangat manis dan menyegarkan.
Pemuda atau identik dengan keremajaan adalah masa dimana semangat ingin belajar dan melakukan sesuatu sangat besar. Masa-masa seperti ini akan sia-sia bila kita tidak memperdulikannya, karena di dalamnya terdapat potensi-potensi yang sangat dahsyat bila dikembangkan. Begitu juga dalam memimpin, pemuda mempunyai peranan dalam hal ini.
Seni memimpin bukanlah perkara yang mudah. Banyak orang bisa menjadi pemimpin, tetapi sangat sedikit orang yang bisa menjadi pemimpin yang andal dan soleh. Nah, yang jadi permasalahannya lagi adalah banyak pemuda yang cerdik dan soleh tapi menolak untuk menjadi pemimpin. Alhasil, orang-orang yang salahlah yang akan terus memimpin. Apa yang akan terjadi bila negeri kita dipimpin oleh pemimpin yang dholim? Wallahu’alam. Mungkin yang akan terjadi adalah kehancuran negeri ini.
Hal yang terpenting adalah membentuk pembinaan bagi para pemuda agar mempunyai kemampuan (skill) dalam memimpin, dapat membentuk kepribadiannya, mengasah kecerdasannya, menguasai people skill (kemampuan orang-orang yang dipimpinnya), dapat menyeimbangkan antara bersikap tegas, mempunyai kemauan dalam memimpin, pemaaf, dan bijak, lalu mempunyai kemauan dalam memimpin. Dan masih banyak sekali teori tentang seni memimpin yang dapat kita pelajari di buku-buku bertemakan kepemimpinan pemuda.
Ada yang menyatakan, bahwa teori itu sangat mudah. Namun, jika dipraktekkan cukup susah. Tapi meskipun susah, bukan berarti sulit untuk diusahakan bukan? Sesuatu yang kita anggap sulit, maka selamanya akan terasa sulit meskipun itu hal yang mudah sekalipun. Mungkin karena pandangan seperti inilah, banyak para pemuda yang tidak mau berkecimpung dalam kepemimpinan bangsa.
Alasan demi alasan diciptakan untuk menolak menjadi pemimpin. Hanya sedikit diantaranya yang berdo’a: “ Ya Tuhan kami, jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
Sungguh disayangkan bila ini terus terjadi, sehingga akibatnya krisis kepemimpinan di negeri kita akan bertambah dari tahun ke tahun. Padahal pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT. bagi seorang pemimpin sangatlah besar.
“Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka, dan di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam” (QS: 25: 75)
sebab-sebab krisis kepemimpinan:
1. Para pemuda tidak mempunyai keberanian untuk menjadi seorang pemimpin atau pahlawan.
2. Menolak untuk maju.
3. Saling melempar tugas atau amanah.
4. Enggan bertanggung jawab.
5. lemah dan tidak dapat dipercaya
6. Dan lain seterusnya
Delapan puluh tahun sudah kontribusi pemuda dalam kepemimpinan bangsa. Seharusnya peran pemuda lebih ditingkatkan. Saya melihat, pemuda tempo dulu dan sekarang sangatlah berbeda keadaannya. Pemuda pada zaman Soekarno sangat bersemangat dalam mengagungkan agama dan bangsanya, sedang kebanyakan pemuda Indonesia di zaman modern ini terkesan tidak peduli dengan nasib bangsanya dan memilih tidak ambil pusing terhadap urusan negara. Sungguh ironis!
Sebenarnya kita juga mesti membantu para pemuda untuk memerankan peran kepemudaannya. Dan peran pemuda dalam kepemimpinan bangsa adalah mencoba mengangkat semangat dari problematika, sebagai generasi penerus juga sebagai generasi pengganti, pembantu moral umat, unsur kebaikan, meningkatkan tarbiyah jiwa, bijaksana dan ilmu, membentuk pribadi-pribadi pemimpin dan anggota yang bergerak dan lain seterusnya.
Dari sini kita bisa merencanakan program kepemudaan untuk melatih kreativitas dan meningkatkan potensi pemuda. Sejujurnya, pemuda sekarang bukan belum menemukan jati dirinya melainkan belum mengubah dirinya untuk menjadi sosok yang bermanfaat bagi orang lain atau mencoba berpikir untuk menjadi orang besar.
Ingatlah, ”... Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri...” (QS: 13: 11)
”Kesuksesan biasanya dimulai dengan kesusahan dan diskhiri dengan keindahan, ibarat orang yang mendaki gunung” kata Ams.
Dan dalam mengubah sikap generasi muda agar bisa menerapkan prinsip kepemimpinan, seperti kata Mario Teguh dalam sebuah acara di Metro TV, ” Kekuatan mengubah seseorang untuk bersedia berubah adalah perasaan disayangi. Jadi, sayangilah orang lain.”
Kehidupan rata-rata masyarakat kita akan naik jika ada sebuah keberhasilan dari seorang pemimpin. Negara ini akan diridhoi Allah SWT jika di dalamnya terdapat pemimpin-pemimpin yang kuat, ahli dalam memimpin, pemberani, penyabar, jujur, andal, soleh dan memiliki jiwa kepemimpinan.
Semoga kebun kepemimpinan pemuda kita menjadi terawat dan terpelihara, sehingga akan banyak tumbuh buah-buah yang baik lagi berguna.

0 komentar: